Sabtu, 26 Agustus 2023

Cerita Sex Bebas

 

slot gacor, slot maxwin, cheat slot

Di hari pertamaku masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, tidak ada yang aku kenal satupun, sehingga aku seperti orang nyasar, bingung celingak-celinguk kesana kemari. Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, ‘Eh, tau kelas MI1-3 nggak?

Eeiittss.., ternyata aku juga cari kelas itu.., lalu aku jawab, ‘mm.., saya juga tidak tahu, mendingan cari sama-sama yuk’. ‘Saya Gita’ dia sebut namanya duluan. ‘Aku Iwan’, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman bernama Gita. Cewek manis ini mempunyai kulit kuning langsat, nyaris tanpa cacat, tinggi badan kira-kira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Tapi yang bikin aku tidak bosan melihatnya adalah dadanya yang menantang, cukup besar untuk ukurannya, tapi tidak terlalu besar sekali.
Titan Gel Murah Meriah

Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Kadang jika ia bercanda, ngomongnya nyerempet-nyerempet porno terus, walaupun sekali-sekali saja.

Tiga bulan sudah lamanya aku dekat dengannya, jalan kemanapun selalu bersama, walaupun dia belum resmi jadi pacarku, tetapi aku dan dia selalu berdua kemanapun. Sampai akhirnya aku dan dia pergi jalan-jalan ke daerah Dieng, salah satu daerah dingin di Jawa Tengah, niatnya cuma jalan-jalan saja, tidak menginap.

Entah kenapa hari ini dia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi hingga siang hari. Sampai akhirnya ia bertanya begini, ‘Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dada nya besar atau sedeng-sedeng saja?’. Lalu aku jawab ‘Mm.., yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho’. ‘Lho emang kamu pernah liat punyaku?’, tanya dia. Aku bilang ‘Gimana mau liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan.., heheheh’. Dia tanya lagi sambil bercanda, ‘Kalo aku kasih kesempatan gimana?’. Daftar Poker

Aku jawab, ‘Yaa.., nggak aku sia-sia’in’. ‘Emang berani?’, tantang Gita. ‘Siapa takut..’, jawabku tidak mau kalah. ‘Kalo gitu bukti’in!’, kata Gita. ‘Oke.., kita cari losmen sekarang.., gimana?’, tantangku gantian. ‘Siapa takut..’, jawabnya tidak mau kalah juga. Jujur saja aku masih berfikir bahwa ini cuma bercanda saja, sampai tiba-tiba di depan sebuah losmen, dia berkata, ‘Wan, disini ajah.., kayaknya losmennya bagus tuh’. ‘Deg!!’, jantungku terasa berhenti.

Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Aku masih diam dan setengah tidak percaya. Terus dia berkata, ‘Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in.., OK?’.

Cerita Hot Seks Bebas –  Seperti babu kepada majikannya, aku ikuti kata-katanya dan mengikuti langkahnya masuk ke losmen. Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur sampai dia berkata, ‘OK, sekarang aku kasih kamu kesempatan liat dadaku, tapi jangan macem-macem yaa?.

Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana.

Beberapa saat dia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BH-nya jatuh ke lengan. Lalu gantian tangan kirinya ke pundak kanan melakukan hal yang sama. Lalu tangan kanannya diarahkan ke punggung, tetapi tangan kirinya masih memegangi BH bagian depannya. Oh God.., Nafasku terasa berhenti di tenggorokanku.., BH-nya telah terlepas, tetapi masih ditahan bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku. Gita menggigit bibir bagian bawahnya.

Tiba-tiba ia berkata, ‘Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya’ Aku ragu-ragu.., tetapi nafasku sudah tidak bisa diatur lagi.., aku buka kaosku.., aku buka jeansku.., lalu aku berhenti, tinggal celana dalam yang aku kenakan.., gantian aku yang menantang, ‘Aku nggak akan buka ini, jika kamu nggak lepas itu sekarang’ Gita diam sejenak lalu dia turunkan perlahan tangan kirinya dan akhirnya terlihat jelas buah dada nya yang kuning langsat dan benar-benar menantang.

Belum sempat aku rampung menikmati pemandangan ini, tiba-tiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia mencium bibirku. Aku yang masih kaget akan serangan mendadak ini tidak menyia-nyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir, ‘uugghh.., oohh..’, hanya kata itu yang Gita keluarkan.

Cerita Hot Seks Bebas –  Tiba-tiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya sudah terlepas. Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya.

Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku? Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit, ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang, belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya sudah melumat bibirku,

‘oohh..’, kami sekarang benar-benar telanjang bulat. Gita mulai mencium leherku tapi itu tidak lama karena aku keburu membalik badanku. Sekarang gantian ia yang telentang di kasur.
Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. ‘Hhmmhh.., uugghh.., sstt’, cuma itu yang dia katakan.

Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. Aku mulai turun. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku langsung ciumi buah dada nya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dada nya yang kanan.

Cerita Hot Seks Bebas –  Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. ‘sstt.., hh.., sstt..’, mulutnya berdesis seperti ular. Dia menarik rambutku dan kepalaku dan mengarahkan kepalaku ke buah dada nya sebelah kanan. Dengan t’.

Lalu dengan gigiku aku mulai mengigit-gigit sedikit puting susunya, kiri-kanan, kiri-kanan selalu bergantian dan adil. Sementara dari mulut Gita terus keluar kata, ‘Teruuss.., teruuss.., yang keras.., aahh.., gigit Wan.., gghh.., sstt’. Sementara punyaku sudah tegang keras.

Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, ‘Wan.., Iwan.., uugghh.., sekarang ajjaah.., masuk’iin.., nggak usah pake mulut lagi.., masukin sekaraanng.., plizz..’. Aku langsung di dorongnya. Sekarang ganti posisi, aku yang telentang dan Gita berada di atasku. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku.

Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. ‘uugghh..’, sedang aku sedikit berteriak, ‘aahh’. Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya. Gita terus menggerak-gerakan pinggulnya ke atas, ke bawah, kiri-kanan, naik-turun segala arah gerakan ia lakukan.

Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menahan sesuatu, sering dari mulutnya keluar kata-kata, ‘oohh.., sshhtt.., uugghh.., sshhss.., sshhiitt.., aacchh.., oouuhh..’, nafasnya tidak lagi teratur. Kedua tangannya meremas-remas buah dada nya sendiri, kepalanya sering menengadah ke atas, ‘uugghh.., oohh.., sshhsstt’.

Cerita Hot Seks Bebas –  Sedangkan aku hanya sanggup meremas sprei di kiri dan kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya suara nafasku saja yang terdengar. Kali ini aku yang mengambil alih ‘kekuasannya’ gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus.

Aku jadi tambah bernafsu untuk segera memasukkan punyaku ke punyanya. Aku angkat pinggulnya dan Gitapun mengangkat badannya dengan kedua tangan dan kakinya. Sekarang posisinya seperti mau merangkak. Nagapoker

Langsung tanpa tunggu waktu lagi aku mencoba memasukan ‘adikku’ ke lubang vaginanya. ‘Mmaasuukkiinn.., ceeppeett..’, Gita memohon kepadaku tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya punyaku sudah masuk ke vaginanya. ‘oohh..’, dari mulutku keluar kata tersebut. Dengan semangat aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, menarik terus menerus seiring dengan gerakanku.

Cerita Hot Seks Bebas –  Gerakannyapun berlawanan dengan gerakanku, setiap aku mendorong ke depan ia mendorong pantatnya ke arahku diiringi desahan dan leguhan dari mulutnya. ‘uugghh.., aahh.., Sshshhss.., oohh.., uugghh..’. Tiba-tiba ia berteriak, ‘Iwaann.., sshh.., oohh’, aku merasakan sesuatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tapi, ‘oohh.., oohh.., aacchh.., Gitt.., aakku..’. Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku. ‘oohh.., uugghh’, banyak sekali cairanku keluar. ‘Terus Wan.., keluarin semuanya..’, pinta Gita.

Tubuhku terasa sudah tidak kuat lagi berdiri. Aku langsung telentang di kasur, sedangkan Gita langsung memelukku dan menaruh kepalanya di dadaku. ‘Gita sayang sama Iwan’, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku.

Jumat, 25 Agustus 2023

Panti pijat di sekitar

 

slot maxwin, slot gacor, cheat slot

Malam semakin gelap ketika aku menempuh perjalanan kembali dari Pekalongan dengan mengemudikan mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri sebab atasanku memutuskan untuk menginap disana. nagapoker

Bosku ketika ini sedang hendak mencoba membuka bisnis baru, yakni bisnis batik pekalongan. Konon katanya batik Pekalongan kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Makanya dia bela-belain bermukim di sana sejumlah hari sambil menggali produsen batik yang dapat diajak kerja sama. Tadinya tugasku ialah mengawal kemanapun ia pergi. Namun sebab dia mempunyai saudara di sana, kesudahannya aku diajak pulang ke Jakarta. 

Aku melirik jam, hmmmm masih jam 9 malam dan aku baru hingga Indramayu. Wah, hingga Jakarta jam berapa nih, pikirku. Mataku pun telah tidak bersahabat, laksana dikasih . Dengan situasi seperti ini kupikir tidak akan barangkali melanjutkan perjalanan hingga Jakarta, sebab malah bakal berbahaya. Kuputuskan mesti menggali tempat istirahat. Lalu laju mobil juga mulai kupelankan. Dan mataku mulai menyapu ke tepian jalan mungkin ada lokasi istirahat atau rumah santap yang nyaman.

Kemudian mataku tertuju pada sebuah lokasi tinggal (kupikir tersebut rumah makan) berdinding warna hijau toska. Dengan halaman yang agak luas dan ditutupi oleh rumput Jepang. Hmm, kelihatannya tempatnya enak, ada lokasi parkir mobilnya lagi. akupun langsung berhenti sejenak disana sambil beristirahat.

Di Halaman teras kulihat ada 4 orang wanita dengan pakaian yang sexy. Aku masih belum beranggapan yang aneh-aneh masa-masa itu. Yang terpenting bagiku ketika ini ialah beristirahat dan melepas lelah sesudah menempuh perjalanan yang lumayan jauh.

Saat aku berlangsung ke arah teras, salah seorang dari mereka menghampiriku dengan gaya yang centil dan manja,

“Cari apa, bang’?”

Mataku yang sejak tadi sudah lumayan mengantuk sontak saja langsung melebar lagi. Perempuan tersebut kira-kira berusia 35 tahunan mengenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang kelihatannya sengaja. Guna menonjolkan aset miliknya itu, dipadu dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 pegunungan besar yang hampir mencuat keluar, dengan belahan yang masih estetis di tengahnya. Kulitnya kuning langsat meskipun otot di unsur lengan telah mulai tidak banyak mengendur.

Mandapati pemandangan laksana itu, aku menjadi tergagap-gagap,

“Emm.. anu… mmmm, inginkan cari makan. Laper nih dari tadi siang belom makan. Sama inginkan istirahat dulu, pegel dari tadi nyetir melulu.”
Ayuk atuh, Bang’. Masuk dulu, di dalem masih terdapat makanan kok. Santai dulu aja bang’. Kalo pegel juga disni bisa pijit kok bang. tangannya langsung menarik ku sambil dengan sengaja menempelkan toketnya untuk memancingku.

Ah, kurasakan sesuatu yang kenyal mengapit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain pun nebak-nebak, pikirku. Nikmati saja suasana ini. 

Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Saat berlangsung ke dalam, mataku masih sempat melirik 3 orang lagi yang sedang duduk di teras.

Gadis pertama berkulit kuning langsat, tubuhnya langsing berumur sekitar 22 tahunan. Menggunakan kaus you can see berwarna pink dan di luarnya menggunakan kemeja bermotif bunga. Dengan kancing unsur atas tidak dipedulikan terbuka. Dia menggunakan celana jeans pendek yang telah belel, alias tidak sedikit lubangnya. Wajahnya sih biasa-biasa saja, namun kupikir senyumnya manis juga. cheat slot

Gadis yang kedua bertubuh agak montok, rambutnya agak keriting. Memakai baju terusan bermotif batik dengan model babby doll. Sepertinya umurnya selama 28-30 tahun. Dia pun membuang senyuman kepadaku.

Gadis yang ketiga, tubuhnya tidak terlampau gemuk tetapi padat berisi. Menggunakan kaus tank top warna pink dan rok pendek bermotif bunga. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Sempat kulirik, terdapat tonjolan kecil di dadanya, wah kelihatannya dia tidak menggunakan BH. Tubuhnya putih mulus tanpa cela, dengan tonjolan yang hampir sempurna, proporsional dengan tubuhnya yang sintal itu. Wajahnya manis tipikal orang Sunda. Bibirnya yang tipis juga mengumbar senyuman kepadaku. Prediksi Bola

Sampai di dalam aku juga memilih menu ayam goreng dengan sambal dan lalapan. Aku santap dengan lahapnya, sebab perutku memang telah kelaparan semenjak tadi siang. Selesai santap aku juga minum segelas teh hangat yang telah kupesan sebelumnya.

Akhirnya kenyang juga setelap menyantap makanan tadi. Ketika aku sedang menikmati kegiatan santaiku, si tante menawariku sesuatu, “Si abang’ capek? Kita pun sedia jasa pijit loh. Tinggal pilih saja sama siapa. Tuh, teteh punya 3 anak buah yg siap melayani. abang’ bermukim pilih aja.” katanya dengan nada manja.

What? Seumur-umur aku belum pernah dipijit khususnya oleh perempuan yang belum aku kenal. Tapi baiklah, apa salahnya mencoba, begitu pikirku.

“Mmmm emang berapa tarifnya? Mahal ga?”
“Ah, si abang’ bisaan. Tenang aja bang’, yang urgen mah abang’ puas. Ini pun mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit.
“Promo? Kaya swalayan aja, pake promo segala. Ya udah, aku pilih satu ya. Bebas nih milihnya?”
“Iya pilih aja tuh yang diluar. Kalo yang kurus namanya Ling, kalo yang agak gemuk namanya Juni. Nah kalo yang satunya lagi namanya Tania, namun dia masih baru dan belum begitu pengalaman.” katanya seraya senyum-senyum nakal.

Hmm, dari mula aku telah begitu tertarik dengan gadis yang mempunyai nama Tania ini. Dia mempunyai proporsi tubuh yang pas, serta payudara yang aduhai. Usianya yang masih belia semakin mambuat penasaran orang yang melihatnya. Aku sdah ga sabar untuk menikmati pijitannya, ah tentu nyaman sekali saat tangan mungil nan halus tersebut memijit tubuhku.

“Kalo gitu aku pilih si Tania, Teh.” jawabku mantab.

Si teteh juga segera memberi kode untuk Tania. Dan tanpa mesti menantikan lama Tania sudah menggamit lenganku dan mengajakku ke dalam di antara kamar yang tersedia.

CERITA SEX NGENTOT DIPANTI Kamar tersebut tidak terlampau besar dengan penerangan suatu lampu kecil yang menyerahkan sensasi remang-remang. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Disudut ruangan terdapat meja dan bangku kecil yang didepannya tergantung suatu kaca. Menurutku kamar ini lumayan bersih dan nyaman. Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi wewangian yang aku pun tidak tahu tentu apa itu. Tapi wewangian itu sudah membuatku rileks dan nyaman.

Ketika aku masih termangu melihat suasana sekeliling, suara Tania yang lembut mengejutkanku.

“Ayo atuh bang’, jadi pijit ga? Kok malah takjub di pintu aja?”
“Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku juga segera memungut posisi di lokasi tidur.
“Bajunya dimulai dulu atuh bang’. Masa pijit masih pake baju begitu.” kata Tania dengan manja.

CERITA SEX NGENTOT DIPANTI Ya, pasti saja. Betapa bodohnya aku, apa yang bakal dipijit andai aku masih mengenakan bajuku? Segera kulepas semua pakaianku, lantas dengan telaten tanpa perlu diajak Tania. Mengambil lalu menggantungkannya di balik pintu yang sudah ia tutup sebelumnya. 

“Punten bang’, celana panjangnya dilepas pun atuh. Nanti Tania sulit mijitnya kalo masih pake celana begitu.”

Wow, aku kaget. Masalahnya aku hanya mengenakan celana boxer saja. Masih ada tidak banyak rasa risih untuk melulu mengenakan boxer di depan gadis manis yang belum aku kenal ini. Namun ketika aku menatap wajah manis nan sensual serta melirik tidak banyak ke bawah lehernya. Di mana tergantung dua buah gundukan padat serta mengandung itu, akal sehatku terkalahkan. Akhirnya kulepas pun celana panjangku dengan ditolong olehnya.

Dan akhirnya dia memulai pijitan nya di bagian kaki. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag telah pegal sebab menginjak pedal seharian. Dari kaki, dia berpindah ke leher lantas turun mengarah ke punggung. Tanganku juga tak tak sempat ia relaksasi. cerita sex

“Wah, si abang’ ototnya pada kaku seluruh ya? Pasti pegel-pegel seluruh ya bang’?” tanyanya lembut.
“Iya nih, berakhir nyetir seharian. Jadinya pada kaku semua.”
“Tenang aja bang’, serahkan sama Tania tentu semuanya bakal beres.” jawabnya menggoda.