Sabtu, 24 Juni 2023

pelajaran tambahan oleh ibu guru

 

slot gacor, slot maxwin

Rina adalah seorang guru sejarah disalah satu sekolah SMA. Umurnya 30 tahun, cerai tanpa anak.Ibu guru Rina sangat cantik, kata orang dia mirip Megan Fox. Tingginya 170 dan beratnya sekitar 50 kg serta ukuran payudaranya 36B.

Semua murid-muridnya, terutama yang laki-laki pengin banget melihat tubuh polosnya telanjang. Suatu hari Rina terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan.

Si Anto harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Anto juga terkenal karena kekekaran tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga kebugaran tubuhnya.

Bagi Rina, kedatangan Anto ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.

”Sudah selesai Anto?”, Rina masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Anto selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Rina, Saya sudah selesai”, Anto masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.

”Ibu dimana?””Ada di kamar.., Anto sebentar ya”, Rina berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.

Begitu ia keluar, mata Anto nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Rina membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Anto merah karena malu, karena Rina tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.

”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu to?””Anto kamu mau menolong saya?”, Rina merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Anto bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Rina yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.

”Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih perjaka ya?”.Muka Anto langsung saja merah mendengar perkataan Rina”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.

Rina kemudian duduk di pangkuan Anto. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Rina yang agresif karena haus akan kehangatan dan Anto yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Rina yang mengeras. Lidah Rina menjelajahi mulut Anto, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.

Setelah puas, Rina kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Anto”, Rina berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Anto”, Rina mendesah tidak sabar.

Anto kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Anto…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Anto meletakkan tangannya di dada Rina yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Rina yang montok itu.

”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dengan semangat Anto melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Rina tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.

Tubuh Rina menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan Rina mendekap erat kepala Anto ke payudaranya.

Anto semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Anto makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.

”mm…, nakal kamu”, Rina tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Anto menurut saja. Duduk diantara kaki Rina yang membuka lebar. Rina kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di belakangnya.

”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Anto memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Anto mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.

”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Rina mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Anto.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Anto tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Antoo…, mm”, tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Tangan Anto semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Anntoo”, Tangan Rina mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang.

Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Anto…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Anto menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Rina segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.

Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Rina. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Anto merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Anto tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Rina.

Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Rina.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Anto di dalam mulut Rina, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Anto”, Rina masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.

Ketika Rina sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Anto…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Anto yang masih tegang berat mendorong Rina ke kulkas.Gelas yang dipegang rina jatuh, untungnya tidak pecah.

Tangan Rina kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Rina berteriak, saat Anto menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.

”Antoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Rina bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Anto satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”, bisik Anto di telinganya”Ahh…, hh”, Rina hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.

”Jawab…, Ibu”, dengan keras Anto mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Anto…, Anto jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Rina telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras.

Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Anto yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Rina.”Ahh”.

TAMAT

Jumat, 23 Juni 2023

kenalan dengan gadis sexy di tempat gym

 

slot maxwin, slot gacor

Nama saya Mike ini cerita nyata gue, badan saya atletis ya karena sering fitnes, disini saya akan menceritakan kisah gue sama pacar saya Nelly umur lebih muda dari gue, kesamaan dari kita suka suka fitnes, Nelly dengan badan yang ramping , tinggi, pasti semua cowo yang melihat pacar gue waktu dia fitnes matanya pasti tidak kedip, ya dikarenakan supersexi lah,,

Disuatu ketika waktu mau fitnes kita berdua mau join ke salah satu klub fitness di sebuah hotel berbintang. Tapi pada saat pendaftaran, kita registrasinya masing-masing sehingga tidak ada yang tau kalo sebenarnya kita itu adalah pasangan. Pada hari pertama kita mulai fitness, gue datang 20 menit lebih awal dibanding Nelly. Gue ganti baju, langsung mulai pemanasan. Saat selesai pemanasan, datanglah Nelly, dia langsung ke kamar ganti untuk bersiap-siap. Gue sudah duduk di sepeda dan memulai latihan. Tampak dari cermin di depan gue, Nelly keluar dari kamar ganti. Sexy banget… dia pakai baju senam model bh yang tipis berwarna biru tua dan hotpants berwana biru muda.

Samar-samar terlihat putingnya yang menapak dan garis thong di pantatnya. Semua orang yang berada di tempat fitness itu, baik cowo maupun cewe, semua terbengong sesaat. Pasti di pikiran mereka yang cowo, buset nih cewe dari mana, koq ga pernah keliatan, berani banget pake bajunya… Kalo yang cewe pasti berpikiran sirik melihat Nelly. Memang perut Nelly yang rata membuat para cewe lainnya pasti iri. nagapoker

30 menit sudah berlalu, baju Nelly sudah mulai basah, putingnya terlihat jelas, garis thong nya sudah mulai jelas menapak. Hampir semua cowo yang lagi fitness di situ melihat ke arah Nelly. Walaupun sambil angkat beban, treadmill dan minum, mereka semua curi-curi melihat Nelly. Ada beberapa cowo berusaha menarik perhatian Nelly, ada juga yang nekat langsung mengajak kenalan. Nelly menanggapinya dengan santai, bahkan berkesan memberi angin kepada cowo-cowo itu. Gue ngelihat dari jauh sambil ketawa dalam hati dan bangga… memang cewe gue itu sexy banget, terbukti dengan kelakuan cowo-cowo itu terhadap Nelly.

Nelly sedang bersiap untuk sit up, ada instruktur cowo yang membantu memegangi kakinya Nelly. 20x sit up rupanya sudah membuat Nelly tambah berkeringat, tambah kelihatan putingnya, instruktur itu sambil menghitung juga melihat ke arah dada Nelly. Dari jauh gue bisa melihat tonjolan di selangkangan instruktur itu mulai membesar. Pada saat Nelly bangun setelah sit up, thongnya ketarik ke atas, jadi dari belakang jelas terlihat thong hitamnya diatas celana. Pemandangan ini membuat semua cowo yang ada di situ, termasuk gue langsung ngaceng. Nelly selesai fitness lebih dulu dari gue, sambil berjalan meninggalkan ruang fitness, Nelly memandangan sekilas semua cowo dan cewe yang ada di situ dengan senyuman binalnya, dan setelah dia keluar ruangan fitness, cowo-cowo pada ngebahas tentang Nelly.

Gue papasan ma Nelly pas mau masuk ruang ganti
” Sexy banget kamu say… ” kata gue.
” Makasih say… kamu ga jealous kan liat aku td diserbu ma mata cowo-cowo di bawah ? ” kata Nelly sambil ngedipin satu matanya.
” Ngga dong say, kan aku seneng ngeliatinnya hehehe… btw, td itu baju tersexy kamu ” tanya gue sambil meremas pantat dia.
” Mau yang lebih ? kamu kuat ga nahannya ? ” bisik Nelly sembari mengelus kontol gue.
” Nahan apanya nih ? ”
” Ga jealous dan kontol kamu ga ngaceng mulu, kan malu ma yang fitness lainnya hehehe… ”
” let’s see say… ” tantang aku sambil aku penasaran dalam hati…
” Gue ke mobil dulu ya say, kamu mandi dulu sampai wangi, terutama kontol kamu itu harus wangi hehehe… ” kata Nelly sambil meninggalkan gue.
Secepat kilat gue mandi dan beberes karena kontol gue udah ga bisa nahan… udah napsu banget…
Sampai di parkiran, Nelly sudah menunggu di mobil sambil mendengarkan house musik.
” Say, weekend sekarang kita dugem yuk, dah lama nih kita ga dugem ” ajak Nelly.
” Hayu aja Nel, mau dugem di mana ? ”
” Mana aja, yang penting house musik dan jangan di room, males say kalo Cuma ber 2 trus di room… ”
” Sip… Tar diaturin semuanya, yang penting harus tampil sexy ok ” kataku ambil menjalankan mobil keluar dari parkiran.

Sampai di apartemen, gue langsung menerkam Nelly… kita kissing dengan hot nya di ruang tamu. Gue tinggal sendirian di apartemen ini, jadi kita bebas ngapa-ngapain juga tanpa ada rasa takut kalo ada yang melihat.

Sambil kissing, tank top Nelly gue buka, rupanya dia udah ga pakai bh. Sekeliling tokednya gue jilatin, kecuali putingnya. Gue hisap pinggiran toked… yang kiri trus yang kanan…
” Ahhh ahhh…. say jilat putingnya juga dong… ahh… sshhshshssss…. ayo dong say, emut putingnya… ” kata Nelly
Gue ga tanggepin desahannya sampai sekitar 5 menit lidah gue bermain di sekitar toked, baru gue jilat putingnya…
” Ahhhhhhhhhh….. ssshshsshsss…. enak banget say…. ”

Rupanya Nelly juga sudah horny banget, gue jilat toked yang kiri, toked kanannya diremes-remes sama tangan dia sendiri.
Puas dengan toked, lidah gue mulai turun ke bawah. Gue buka rok mininya, gue lempar entah kemana, tinggal g-string ungu dengan bagian depan transparan. Bulu memeknya ga ada, jadi terlihat jelas garis memeknya yang begitu indah…
Gue jilat pahanya… paha bagian dalam… gue nunggingin Nelly jadi gue bisa jilatin pantatnya…

Bagian memek gue jilat sesekali…
” Say, memeknya dong, masa ga di jilat ” protes Nelly sambil nungging.
Gue jilatin tali g-stringnya dr belakang sampai ke memek…
” Ugh… enak say… memeknya dong…. “
Gue buka g-stringnya, terlihat bagian memeknya basah banget.. itilnya udah membesar…
Masih dalam posisi Nelly nungging, gue jilatin belahan pantatnya… dari anus sampai ke memek…
“ Ahhhhh…. ssshshhshsssssss…. “

Memeknya gue tusuk-tusuk pakai lidah, memeknya jadi tambah basah… Nelly ganti posisi terlentang sambil mekangkang, supaya gue lebih leluasa ngejilatin memeknya.
Tangan Nelly bermain di tokednya sendiri… ngeremes-remes sambil mainin putingnya. Kadang-kadang putingnya di cubit-cubit kecil…
5 menit gue jilatin itilnya, bibir memek sambil nusuk memek pake lidah, kadang lidah gue turun ke anus… Tiba-tiba….

“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………. say, nyammmmmpppeeeeeeeeee…. “ teriak Nelly sambil ngeremes kuat-kuat tokednya.
Gue jilatin semuanya…
Gue kasih kesempatan Nelly menikmati orgasmenya yang pertama… Mukanya itu lho kl lagi orgasme, sexy banget…
Nelly mulai lagi dengan membuka semua baju dan celana gue sampai gue bugil…
Dia mulai cium gue, turun ke leher, dada, trus ke paha gue…
“ Nel, koq kontolnya di lewatin ? “ protes gue.
“ Biarin… tadi juga memek gue dilewatin… “ kata Nelly sambil menjilatin biji gue…
Beberapa menit Nelly ngejilatin biji gue sambil sesekali turun ke anus gue…
“ Enak banget say… kontolnya di jilat dong…. ”
Mulai dikit demi dikit lidah Nelly menyentuh pangkal kontol gue…
Sambil ngejilatin kontol gue, Nelly merubah posisi badannya sambil menungging… Tangan kirinya megang kontol gue, tangan kanannya maenin memeknya sendiri…
Wah… pemandangan yang napsuin…
Ada kali 10 menit Nelly ngejilatin kontol gue sambil masukin jari dia ke memeknya sendiri…
Tiba-tiba Nelly bangun dan duduk diatas kontol gue…
“ Shhhhsssss……. Ahhhh……… gede banget kontolnya say… Shhhshsssssss…. “ teriak Nelly sambil meringis.
“ Sempit banget memek kamu… koq bisa gini sih ? “ seru gue.
“ Ada deh sayyyyyyy…. Ssshhhhsssss…. kan memek ini buat kamu, yang penting kamu suka… Ahhhhh Ahhhh Ahhh… “ kata Nelly sambil menggoyangkan pantatnya…
Nelly terus menggoyangkan pantatnya… naik turun…. diputer ke kiri… diputer ke kanan… sambil kedua tangannya meremas tokednya…
” Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh…….. gue keluarrrrr ahhhh…. ahhhh…. ahhh….. ” teriak Nelly dengan kepala menghadap ke atas…

Ini yang gue suka dari Nelly kalo ngentot, dia pasti mendesah dengan suara keras, membuat gue makin bernapsu…
Kita ganti posisi, skg Nelly di bawah, kakinya dalam posisi mekangkang…
Gue pegang kaki kiri dan kaki kanannya… gue goyang pelan-pelan… Tangan kanan Kelly ngeremes tokednya n tangan kirinya ngelus-ngelus itilnya… Goyangan gue makin lama makin cepet.

” Ahhhh… Ahhhh…. Ahhhh……. Ahhhhhhhhhhhhh….. ”
” Enak Nel ? ” tanya gue.
Nelly diem aja, dia lagi menikmati orgasmenya yang ke 3…
Goyangan gue mulai lagi… makin lama makin cepat…
” Nel, gue mau keluar, keluarin dimana say ? “
“ Siniin kontol kamu say, gue mau emut sampe peju kamu abis…. “
“ Nel, gue mau keluaaaarrrr ahhhhhhh……. “
Gue cabut kontol gue dari memek Nelly, langsung gue arahin ke mulut dia. Disambutnya kontol gue dengan hisapan yang tiada henti… sampe mulut Nelly penuh dengan peju gue…
“ Enak banget Nel, gue sayang ma elo… “
“ Gue juga sayang ma elo Mike… “
Akhirnya selesai juga pertempuran kita, tidak terlalu lama, paling hanya sekitar 30 menit. Tapi buat kita lebih penting kualitas daripada lamanya ngentot… Toh hasil yang dicapai maksimal, peju Nelly sudah habis dan kontol gue butuh waktu buat isi tenaga lagi.

Hari jumat sore adalah jadwal kita fitness… ini adalah waktu yang gue tunggu-tunggu. Pengen tau aja, hari ini Nelly mau pake baju apa buat fitness…
Nelly sampai di tempat fitness duluan, adalah selisih 1 jam ma gue, soalnya ada gawean yang musti gue kerjain dulu…

Begitu masuk ke ruangan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma 2 cowo yang biasa latihan di situ. Dari jauh terlihat Nelly menggunakan kaos singlet yang agak kebesaran tapi pendek, udelnya sampe kelihatan, dan pakai hot pants putih. Apa istimewanya ya pikir gue… gue langsung ke kamar ganti dan bersiap untuk fitness. Sampainya di ruang fitness, gue lihat Nelly lagi treadmill… Dari belakang gue bisa ngelihat… nagapoker

Hmm, ga pake bh… koq ga ada garis g-string ya ? masa dia ga pake daleman lagi, pikir gue. Gue ambil alat treadmill di sebelah Nelly… Busettt…. Itu toket kemana-mana, dari sampingnya Nelly gue bisa melihat puting dan toked dia dengan jelas. Langsung bereaksi adik gue, untung gue hari ini pake kaos yang agak kebesaran, jadi bagian Kontol gue ga kelihatan, kan malu kalo keliatan ngaceng ma yang lain…

Nelly selesai treadmill lebih dulu dari gue, dia langsung mau latihan untuk mengencangkan selangkangan. Posisi alat itu berhadapan dengan alat yang untuk latihan bisep. Langsung aja gue berhenti treadmill dan menggunakan alat itu, jangan sampai keduluan ma yang lain. Alat yang buat latihan selangkangan itu cara pakainya adalah, Nelly duduk dng posisi tegak, disebelah luar paha ada beban dan Nelly harus mendorong beban itu dengan cara membuka paha sampai mekangkang, trus di tutup lagi pahanya. Pada saat Nelly membuka pahanya, terlihat dengan jelas garis memeknya di balik hotpants putihnya…
Edaaaannnnnnnn, nih anak berani bener…, Kontol gue udah kenceng, udah ga kepikiran buat ngencengin otot bisep gue… mata gue terus melihat kearah selangkangan Nelly. Kayanya Nelly juga mulai terangsang, ada noda lendir disekitar garis memeknya… Rupanya Nelly kalo dilihatin bodynya yang sexy, dia ikut terangsang…

Selesai latihan otot selangkangan, Nelly mulai siap-siap untuk sit up. Dan hari ini yang membantu Nelly sit up adalah Lina, instruktur aerobik di tempat fitness itu. Tinggi Lina sepantaran ma Nelly, perut sama-sama rata, tokednya lebih besah dari pada Nelly. Menurut pengamatan gue, 34b sih ada hehehe… Kulitnya lebih hitam sedikit dibanding Nelly. Sambil megangin kaki Nelly, gue lihat, koq matanya Lina melihat ke arah selangkangannya Nelly, trus kadang-kadang melihat ke arah dada nya Nelly. Mustinya instruktur lihatnya ke muka orang yang di bimbingnya ya…

Selesai latihan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma Lina, mereka ketawa-ketiwi, entah apa yang diomongin. Gue langsung masuk kamar ganti n segera beberes, gue bbm ( BlackBerryMsg ) in Nelly, gue kasih tau kalo gue nunggu di mobil.Begitu Nelly sampai di mobil, gue langsung nanya ma dia

” Tadi ngobrol apa ma Lina ? koq keliatannya seru banget ? “ selidik gue.
“ Gue ngajak Lina dugem bareng, kan biar seru say “ kata Nelly
“ Lho, dia tar sama siapa ? ma cowonya ? “ tanya gue sambil penasaran.
“ Ngga say, cowonya lagi ada kerjaan di singapore, jadi besok dia sendirian aja katanya “ 
nagapoker
“ Jadi kita jalannya ber 3 nih ? okeh deh… berangkat… ”

TAMAT 

Kamis, 22 Juni 2023

staycation dengan bawahan di kantor

 

slot maxwin, slot gacor

Kejadian ini saat aku belum menikah dan masih bekerja di perusahaan distribusi makanan. Aku saat itu menjadi Chief Account Officer dan salah seorang stafku yang baru bekerja 4 bulan namanya Inge, dia seorang sarjana ekonomi yang baru setahun lulusnya umurnya masih 23 tahun.

Dulu saat pertama kali masuk kantor kulihat sering diantar dan dijemput pakai motor oleh pacarnya, tetapi sudah ada seminggu terakhir Inge selalu mengendarai motor sendiri. Memang Inge berwajah manis, hanya sayang kurang tinggi sedikit. nagapoker

Yang menarik buat lelaki semacam saya adalah bibirnya yang selalu kelihatan basah terus karena lidahnya sering dipakai membasahi bibirnya dan selain itu model rambutnya yang pakai gaya sedikit yang terurai di dekat telinga dan diberi jelly hingga kelihatan basah.

Juga yang kelihatan sensual adalah cara berpakaiannya karena Inge selalu pakai baju atau kaos yang agak ketat sehingga perutnya kelihatan ramping dan buah dadanya terlihat agak menonjol. Memang buah dadanya sendiri tak terlalu besar tetapi cukup bagus bila pakai baju atau kaos yang ketat.

Suatu saat aku tegur dia,

“Inge, kenapa sekarang kamu naik motor sendiri?”
“Yaahh, yang antarin sudah nggak ada”, sahutnya.
“Masak iya, kemana pacarmu itu?” tanyaku.
“Aach, nggak tahu pergi kemana dia, biarin saja”, jawabnya dengan nada kesal.
“Iya Pak, sahutnya. Sambil makan, Inge melihat-lihat iklan bioskop di koran. Tiba-tiba Inge berbicara,
“Waah, film Mandarin ini bagus Pak, Inge kepingin nonton tapi nggak ada teman sekarang.”
“Kalau memang nggak ada teman nanti saya temani” kataku.
“Ah, Bapak bisa saja, nanti pacar Bapak marah lho!” sahutnya.
“Yaa, jangan sampai ketahuan dong, sekali-kali kan nggak apa-apa”, kataku.
“Kalau sungguh, kapan Bapak bisanya? asal jangan yang malam-malam, paling lambat yang pukul 7.00 malam”, jelas Inge.
“Besok malam? Pokoknya jangan Sabtu dan Minggu malam itu acara Bapak sudah patent” kataku.
“Boleh, Bapak jemput jam berapa?”
“Inge sampai kost jam 5 sore, lalu mandi dulu, jadi kira-kira pukul 6 sore ya!”
“Oke”, sahutku.
Inge mengangguk dan berkata, “Kira-kira minggu depan saja sebab kalau sering pergi malam nanti nggak enak dengan tante kost”.
“Kenapa?” tanyaku pura-pura sebab dalam hatiku saat-saat inilah yang kunantikan.
“Kalau Bapak ada waktu, Inge kepingin makan di luar tapi kok nggak ada teman”, sahutnya.
“Oke, kalau Inge yang ngajak saya bersedia. Jam 6 sore seperti minggu lalu saya datang ke kost, ya Inge?” kataku.
“Terima kasih ya Pak.”
“Terserah Bapak”, katanya.
Memang Inge tetap tak mau panggil aku dengan sebutan lain, ia pilih dengan “Pak” karena takut salah ngomong kalau di kantor nanti.
“Kalau makan sate kambing apakah Inge suka?” tanyaku.
“Mau Pak, malah sebenarnya Inge sudah lama tak pernah makan itu karena pacar Inge tak suka daging kambing”, katanya.
“Belum Pak, Inge cuma lemas saja karena tak kuat menahan kenikmatan yang luar biasa dari permainan lidah Bapak tadi, rasanya sampai ujung rambut dan ujung kaki Pak” sahutnya.
“Kalau begitu kita main lagi ya?” kataku.
“Iya… Pak” sahutnya lirih manja.
“Tolong Inge diberi air maninya Pak” pintanya.
“Sekarang?” tanyaku.
“Iya Pak.”
“Tahan sebentar lagi iya, nanti aku semprotkan”.
“Iya masih 2-3 tahun lagi, tunggu pacarku selesai kuliah”, sahutku.
“Kenapa?” tanyaku. Inge merebahkan kepalanya ke bahuku sambil berkata,
“Inge tak akan kawin dulu kok tunggu kalau mungkin ada mukjizat.”
“Maksud Inge?” tanyaku.
“Kapan saja terserah Inge”, kataku.

Beberapa hari kemudian, saat makan siang, aku melewati kamarnya, kebetulan cuma Inge seorang diri dan sedang makan, rupanya yang lain makan keluar, segera kumasuk dan duduk di depan mejanya.

“Makan sendirian saja?”

“Kalau gitu besok malam ya Pak?”

Besok sorenya setelah saya pulang ke kost dan mandi lalu siap ke kostnya Inge. Sampai di sana ternyata Inge belum selesai hingga kutunggu beberapa menit, kemudian kita langsung berangkat. Karena baru pukul 6.10 padahal filmnya mulai pukul 7, maka kita putar-putar kota dulu.

Dalam mobil aku bilang dengan Inge kalau lagi nggak dinas begini jangan panggil aku Pak, sebab umur kami paling hanya berbeda 7 tahun, aku jadi nggak enak dong. Akhirnya setelah putar-putar kita langsung ke bioskop dan beli tiket lalu masuk, aku memang sengaja minta tempat duduk yang di pinggir. Rupanya filmya kurang bagus, sebab sampai saat mulai penontonnya hanya sedikit.

Memang artis-artis yang main seksi-seksi, apalagi film Mandarin terhitung banyak yang berani juga actionnya. Kalau pas adegan yang hot Inge tiba-tiba memegang tanganku, suatu saat kalau adegan panas sebelum tangannya Inge yang beraksi kupegang dulu telapak tangannya erat-erat.

Walaupun adegan panas sudah berlalu tangannya tetap kupegang terus dan perlahan-lahan tangannya kuletakkan di atas pahanya. Ketika Inge masih diam saja atas aksi ini, maka jari-jariku kupakai untuk mengutik-utik pahanya yang sudah terbuka karena roknya yang agak pendek itu naik kalau buat duduk. Beberapa menit hal itu kulakukan dan Inge pun masih diam, lalu tangannya kutarik ke paha lebih atas sekaligus untuk menyingkap roknya supaya naik ke pangkal paha. nagapoker

Setelah kulihat roknya menyingkap sampai hampir pangkal pahanya sehingga paha yang mulus itu terlihat remang-remang dengan penerangan cahaya dari film saja. Aku pura-pura diam sebentar, kebetulan ada adegan panas lagi dan tanganku segera memegang pahanya dan tangan Inge memegang bagian atas tanganku.

Kupikir Inge akan melarang kegiatan tanganku itu, tetapi tangannya hanya ditumpangkan saja di tanganku. Kuberanikan lagi operasi ini, tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut sampai ke atas dekat pangkal pahanya. Sudah ada 5 menit aku melakukan ini bergantian paha kanan dan kiri, tapi Inge tetap diam hingga nafasku yang mulai memburu.

Akhirnya kuberanikan tanganku untuk mengusap pahanya sampai ke selakangannya hingga menyentuh CD-nya dan bagian kemaluannya kugelitik dengan 2 jariku. Saat itu Inge kelihatan mendesah sambil membetulkan duduknya. Kugelitik terus clitorisnya dengan jari dan kadang-kadang jariku kumasukkan ke dalam lubang vaginanya, ternyata lubangnya sudah basah juga.

Belum beberapa lama, Inge menggeliat duduknya dan bilang, “Oom, Jangan digitukan nanti basah semua vagina Inge juga CD-nya, sebab Inge punya banyak keluarnya.” Lalu tanganku kutarik dan kupindahkan ke pahanya saja.

Aku bisiki, “Nanti lain kali saja sambil santai di hotel ya?”.

Setelah film selesai sambil jalan keluar, kurangkul pundaknya dan Inge pun memegang pinggangku sambil kepalanya disandarkan ke bahuku. Kuajak Inge makan malam sekalian sambil ngobrol macam-macam. Aku bertanya,

“Inge, biasanya kamu diajak pacarmu santai di mana?”

“Yaah,kadang-kadang di hotel P atau Hotel NP di atas Candi kadang-kadang juga di Hotel R di bawah kalau malas jauh-jauh.” Dengan jawaban Inge itu, aku sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Inge saat ini sudah bukan perawan lagi, jadi aku berani untuk mengajaknya ke hotel minggu depan.

Selesai makan kuantarkan Inge pulang, sebelum turun mobil kupeluk dia dan dia pun membalasnya dengan merangkul leherku kuat-kuat untuk menerima ciuman dan kecupan-kecupan pada bibirnya dan selesai itu dengan sedikit teknik tanganku menyambar dan memijit buah dadanya.

“Acch.. nakal ya Oom? katanya, dan “Bye… bye….” Pada keesokan harinya saya bertemu Inge di kantor dan kita bersikap biasa-biasa saja sehingga tak ada teman yang curiga kalau kita telah pacaran semalam. Saat kutanya kenapa sang pacar tak mengantar lagi, Inge bilang kalau pacarnya sekarang lagi renggang walaupun belum putus 100 % karena pacarnya yang SH itu dan bekerja sebagai salesman electronic itu belakangan suka tersinggung tanpa sebab yang jelas.

Mungkin iri atau malu karena Inge dapat kerjaan dengan gaji yang semetara ini lebih besar dari padanya. Suatu siang di hari Rabu seminggu setelah kita menonton, kebetulan Inge datang ke kamarku dengan membawa laporan-laporan yang kuharus tanda tangani. Inge bertanya,

“Pak, nanti malam Bapak ada waktu?”

Sore itu aku cepat-cepat pulang dan segera mandi. Jam 5.30 sore aku siap berangkat ke kost Inge, karena terlalu pagi Inge belum siap dan kutunggu di ruang tamu. Baru kira-kira 10 menit kemudian Inge keluar. Aku sempat terpesona beberapa saat, karena Inge yang saya tahu biasanya memakai rok agak mini dengan baju atau kaos pendek perutnya dan agak ketat.

Kali ini tampil dengan memakai gaun panjang warna ungu dengan belahan yang agak tinggi di bagian paha sebelah kirinya, sehingga kalau jalan pahanya yang kiri dan putih bersih itu kelihatan dengan jelas dan bagian dalam pahanya kanan juga tampak samar-samar.

“Ceeek…. ceekkk…. ceeekkk”, komentarku. Inge bahkan tersenyum manis dan kemudian memutar tubuhnya dan bagian punggungnya terbuka lebar sampai ke bawah dengan model huruf V sampai di atas pinggulnya. Aku yakin sekali kalau Inge pasti tidak pakai bra sekarang. Tanpa duduk, Inge langsung mengajak berangkat. kurangkul pinggangnya, Inge jadi agak kikuk takut kalau tante kostnya tahu.

Begitu masuk mobil kuminta untuk mengecup dulu bibirnya yang merah merekah dan basah terus itu, sambil punggungnya yang terbuka itu kuusap-usap dan ternyata dugaanku benar saat dadanya kutekan erat-erat ke dadaku terasa gumpalan daging yang kenyal dengan nama payudara tanpa terlindungi spons BH menempel di dadaku. Denyut jantungku langsung berdetak cepat. Kemudian mobil mulai kujalankan dan tangan Inge diletakkan di atas paha kiriku sambil kadang-kadang memijit pahaku.

“Mau makan kemana Inge?”

Akhirnya kita ke rumah makan sate kambing. Saat turun dari mobil dan masuk ke rumah makan sekarang ganti Inge yang selalu merangkul pingganku. Inge duduk di sebelah kananku. memang kuatur demikan supaya tangan kananku bisa dekat dengan paha kirinya yang terbuka sampai ke atas untuk kuraba-raba.

Memang kali ini Inge berbeda dengan waktu nonton film, kali ini Inge tampak ceria dan manja. Saat duduk makan Inge duduknya merapatkan tubuhnya ke tubuhku serta tangannya memegang pahaku. Tanganku sebelum beraksi di pahanya kupakai untuk mengusap-usap punggungnya yang terbuka.

Untuk saat itu rumah makan masih sepi pengunjung,jadi aku agak bebas berkarya. Setelah puas meraba punggungnya tanganku kususupkan ke dalam roknya ke daerah pinggang dan turun di sana tanganku meraba CD-nya.

Kemudian tanganku bergerak ke atas dan menyusup ke bawah ketiaknya dan menuju ke samping depan sehingga ujung jariku dapat menyentuh samping payudaranya yang benar-benar masih kenyal. Pekerjaan tanganku berhenti saat pelayan membawa makanan ke meja kami. Saat makan tanganku kadang mulai meraba pahanya kiri yang terbuka itu.

Inge betul-betul penuh pengertian saat tangan kananku sibuk meraba pahanya, ia yang menyuapkan nasi ke mulutku hingga tanganku diberi keleluasaan untuk bermain di pahanya dan sampai vaginanya pun kuraba-raba dengan penuh kemesraan.

Kadang-kadang tangan kananku kupakai untuk menyendok makanan lagi, tapi lebih sering kupakai untuk berkarya di paha dan lubang vaginanya sedang Inge yang terus dengan kasih sayangnya menyuapiku dengan makanan sampai suatu saat Inge mendesah dan memegang tanganku yang berkarya erat-erat seraya berkata, “Pak, karya tangan Bapak benar-benar hebat bisa membuat Inge basah.”

Lalu kuraba vaginanya ternyata CD-nya juga sudah basah apalagi lubang vaginanya, ujung jar-jariku kumasukkan ke lubangnya untuk bisa mengkait lendir yang menempel di bibir vaginanya, ternyata usahaku itu berhasil juga. Kulihat ada lendir kental mirip cendol menempel di ujung telunjukku, segera kujilati lendir itu dan kutelan bersama makanan yang disuapkan oleh Inge.

Aku betul-betul merasa “hot” makan daging kambing dicampur lendir Inge, kurebahkan kepalaku ke kepalanya Inge sambil berbisik, “Inge sayang, saya menyayangimu.” Inge menjawab, “Pak, sebentar lagi Inge menjadi kepunyaan Bapak seluruhnya, Inge akan memberikan segalanya yang terbaik untuk Bapak nanti. Percayalah!” sambil mencium pipiku.

Selesai makan, kita langsung menuju Hotel CB di kota atas yang banyak pemandangannya walaupun itu hotel kuno. Kita langsung check in. Inge tetap manja, jalan sambil merangkul pinggangku dengan badannya disandarkan ke tubuhku. Pintu kamar segera kukunci setelah pelayan menyiapkan air minum, sabun dan handuk.

Inge ganti kupeluk dan ia pun merangkul leherku erat-erat hingga permainan ciuman mulut, bibir dan lidah berlangsung dengan hangatnya dan penuh kemesraan. Karena saat aku menciumnya, kukecup dalam-dalam bibirnya dengan penuh perasaan hingga Inge bukan merasakan kenikmatan saja tetapi juga merasakan kasih sayangku.

Setelah berciuman dengan mesranya untuk beberapa saat, maka tanganku kupakai untuk meraba punggungnya yang terbuka, kurasakan tubuh Inge cukup hangat lalu kupegang rok bagian kedua pundaknya dan kutarik ke depan, Inge pun membantu dengan meluruskan tangannya ke depan sehingga roknya bagian atas langsung lepas dan payudaranya yang masih kenyal dan hangat kalau diraba itu terlihat dengan jelas di depan mataku ditambah putingnya yang kelihatan mulai membesar dan tegang dengan warna merah padma membuatku terpesona.

Walaupun aku sudah sering menelanjangi dan meniduri pacarku di hotel, tetapi bentuk tubuhnya yang berbeda itu mempunyai daya rangsang yang tersendiri. Hanya karena kebiasaan yang sudah sering melihat pacarku dalam keadaan telanjang bulat itu yang bisa membuat aku mengendalikan emosi dan gelora nafsu mudaku.

Roknya terus kutarik ke bawah sehingga terlepas semua kemudian kuambil dan kutaruh di atas meja dan Inge kuangkat untuk kutidurkan di ranjang dengan masih memakai CD saja. Tapi CD-nya pun kulorot untuk dilepas dan vaginanya yang seperti bukit kecil itu tertutup oleh rambut yang cukup lebat.

Aku kemudian melepas T-Shirtku dan celana panjang serta CD-ku sambil memandangi tubuh Inge yang telentang di ranjang dengan pose yang menggiurkan ditambah lidahnya yang sering membasahi bibirnya itu. Kudekati Inge kemudian kuciumi seluruh wajahnya dengan tangan menjelajahi seluruh daerah dadanya termasuk lembah dan bukit maupun puncak payudaranya sampai ke pusarnya dan perut bagian bawah.

Setelah ciumanku berpindah ke bagian dadanya terutama bukit-bukit payudaranya, tanganku mulai beraksi di sekitar vaginanya serta pahanya serta sekali-kali rambut bawahnya kutarik pelan-pelan sambil jari tengahku menggelitik clitorisnya yang mulai nongol. Lalu kuciumi terus perutnya bawah sampai rambut kemaluannya dan daerah sekitar vaginanya dan pahanya serta tanganku terus mengusap dan memijit betis serta telapak kakinya.

Ciumanku terus ke lututnya, kemudian ke betis, tumit kaki lalu telapak kakinya sampai jari-jari kakinya pun kuhisap satu persatu semua baru aku balik naik menghisap daerah selakangannya dengan membuka lebar-lebar pahanya lalu daerah antara anus dan vagina itu kucium dan kukecup serta kujilati sehingga Inge mendesah kenikmatan dan terasa ada cairan lendir yang menyemprot keluar dari lubang vaginanya. Setelah kulihat benar terlihat dari lubangnya vagina mengalir keluar cairan lendir dengan bau khusus.

Langsung kucucup lubangnya dan kusedot kuat-kuat hingga sruuuuttt… lendirnya masuk ke dalam mulutku dan kugelitik terus selangkangannya supaya cairan nya keluar lagi lebih banyak dan kusedot terus dan ternyata benar Inge masih mengeluarkan lendirnya yang masuk kemulutku. Rasanya asin2, asem dengan bau khas seperti juga milik pacarku, aku memang jadi semangat dengan minum lendirnya.

Langsung saja Inge kuajak main dengan pose 69, aku segera naik ke atas tubuhnya dan penisku kupaskan dihadapan mulut Inge supaya mudah ia untuk mempermainkan penisku dengan lidah dan mulutnya sedang aku sendiri segera menyingkap rambut kemaluannya yang rimbun itu untuk menjilati clitorisnya.

Lalu kugigit-gigit dan kutarik-tarik juga clitorisnya dengan bibirku. Inge tampak terangsang sekali dengan permainan mulutku di daerah vaginanya, apalagi pahanya sekarang kubuka lebar-lebar dan selangkangannya antara anus dan vaginanya kugosok terus dengan jari-jariku dan kadang-kadang kujilati.

Begitu clitorisnya kugetarkan dengan ujung lidahku yang bergerak begitu cepat (seperti lidah cecak katanya pacarku) hanya semenit saja Inge sudah berontak dengan kakinya dan pantatnya digerakan kesana kemari kemudian mengaduh,

“Aduuuuh Pak, Inge nggak tahan… sudah keluar dan lemas Pak.” Saat itu terasa lendirnya menyemprot dan mengenai hidungku, segera kucucup lagi lubang vaginanya untuk kusedot semua lendirnya yang sudah keluar di lubang vaginanya. Aku merasakan kenikmatan juga dari semprotan lendirnya itu dan vaginanya jadi basah semua.

Aku sekarang membelai rambutnya dan mengusap keringat yang banyak dikeningnya serta bertanya,

“Inge sayang, apakah Inge sudah capai?”

Inge mengganggukan kepala. Lalu aku naik lagi ketubuhnya dan kumasukkan penisku pelan-pelan ke lubang vaginanya, kemudian kutarik keluar lagi pelan-pelan setelah masuk keluar ini lancar berulang-ulang lalu penisku langsung kubenamkan seluruhnya ke dalam vaginanya, sampai Inge menghela napas panjang menahan sakit dan nikmatnya karena katanya masuknya terlalu dalam.

Setelah itu kugerakan pantatku memutar searah jarum jam sehingga Inge menjerit kenikmatan terus karena clitorisnya tergesek oleh rambut kemaluanku dan dinding dalam vaginanya tergesek oleh batang penisku yang mengeras sehingga ia berbisik, “Aduuuh Pak, nikmat rasanya luar biasa. Aku mau orgasme Pak.”

Mendengar itu aku langsung menciumi payudaranya yang sebelah kiri, karena Inge bilang lebih sensitive dari pada yang kanan dan putingnya langsung kugetarkan lagi dengan ujung lidahku. Tanpa basa basi lagi hanya beberapa detik terasa vaginanya mencengkeram penisku dan berdenyut-denyut serta ada lendir hangat yang menyiram penisku. Inge sudah klimaks, ia tampak terkulai lemas.

“Capai Inge, sayang?” tanyaku.

Lalu aku mengkonsentrasikan segenap pikiranku pada segala keindahan tubuh Inge yang sedang kunaiki ini dan tingkah polanya yang merangsang sambil memandang bibirnya yang merah basah merangsang.

Kugenjot terus gerakan penisku naik turun dan semakin lama semakin cepat sampai Inge menggeliat, menggelinjang tak karuan sambil menarik lepas sprei dan meremas-remasnya dan akhirnya, crruuuutttt… cruuuuuttttt… crrruuuutt, maniku menyemprot kedalam vaginanya sambil kutekan terus penisku dalam-dalam ke vaginanya.

“Sssseeetttt…. aacccchh, Inge merasakan kehangatan yang luar biasa dari air mani Bapak.” Dan Inge pun orgasme lagi karena penisku merasakan vaginanya berdenyut-denyut lagi. Setelah beberapa menit kita istirahat dengan tidur bertindihan sambil berpelukan, kita bangun tidak terasa jam telah menunjukkan pk 9.30. Karena sudah agak malam Inge cepat-cepat bangun dan mengambil handuk yang dibasahi lalu membersihkan penisku dan kemudian vaginanya. Kita tak cuci karena makan waktu lama.

Segera Inge memakai roknya lagi, demikian juga aku. Sedang CD-nya dilipat dan dimasukkan ke dompetnya karena masih basah kena lendir saat kugosok clitorisnya di rumah makan tadi. Dalam perjalanan pulang Inge sempat bertanya,

“Bapak jadi kawin kapan?”

“Siapa tahu suatu saat Inge dapat kabar gembira dari Bapak. Sebab Inge malam ini benar-benar merasakan kenikmatan yang hebat dari Bapak dan lebih dari itu Inge merasakan Bapak meniduri Inge dengan penuh kasih dan kemesraan yang layaknya suami istri yang dipenuhi rasa cinta. Kapan-kapan Inge boleh merasakan lagi ya Pak?”

“Kapan saja Inge kangen saya bersedia, tapi Inge harus benar-benar atur waktunya jangan sampai Inge hamil yaa!” pesanku.

Saat mobil sampai di rumah kost, Inge tak segera turun ia malah merangkul leherku dan ditariknya aku, lalu diciuminya seluruh wajahku dengan penuh perasaan hatinya dan terlihat matanya memerah dan berkaca-kaca. Aku jadi terenyuh dibuatnya, kubelai rambutnya dan kuusap matanya yang berair lalu kubisiki,

“Inge jangan sedih, kan tiap hari kita masih bertemu. Inge malam ini capai nanti langsung istirahat ya, jangan melamun macam-macam ya sayang?” pesanku sambil kubelai sayang dari rambutnya pipinya terus payudaranya sampai pahanya yang terbuka itu, baru Inge mau turun dengan senyum kecil.

Esok harinya di kantor pagi-pagi saat kupanggil Inge untuk memberikan tugas, ia masuk ke kamarku dengan senyum-senyum manja, setelah kujelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan kutanya kenapa kok senyum-senyum.

Inge menjawab sambil mendekat ke sisiku, “Pak, air maninya semalam baru keluar tadi saat Inge duduk di kantor, sekarang CD Inge jadi basah.” Karena Inge sudah mendekat tandanya minta untuk dibuktikan, maka kuraba melalui bawah roknya dan benar CD bagian vaginanya basah juga sela-sela pahanya basah agak licin dan ternyata baunya memang seperti maniku.

Aku bilang, “Inge kamu cuci dulu sana ya.” Inge menggelengkan kepalanya dan berkata, “Biarin saja Pak, Inge toch nggak punya CD lagi di kantor malah nggak enak kalau dilepas CD-nya, sampai nanti sore juga tak apa-apa malah nanti siang mungkin sudah kering sendiri.” Lalu tanganku digenggam erat-erat dan memandang tajam penuh arti dan berkata,

“Kapan Bapak mau memberikan kemesraan dan kepuasan lagi pada Inge?”

Semenjak itu aku sering diajak kencan hampir tiap minggu sekali dan setelah pacarnya baik kembali hubungannya, hubungan seks tetap berlangsung terus kira-kira tiap bulan sekali sambil cerita-cerita apa saja yang dilakukan suaminya padanya. nagapoker

Sampai sekarang sudah hampir sepuluh tahun berlalu dan aku sudah pindah kerja di bank, sedang Inge menggantikan jabatanku dan kami masing-masing telah berkeluarga dan punya anak, tapi hubungan intim itu masih tetap berlangsung di siang hari saat jam makan siang, hanya frekuensinya jauh berkurang kira-kira 3-4 bulan sekali.

Tapi justru karena waktu yang lama itu menyebabkan tiap kali hubungan intim itu tambah mesra saja dan bukan menjadi kebosanan.

TAMAT

Rabu, 21 Juni 2023

menikmati istri teman sendiri

 

slot gacor, slot maxwin

Sahabat baruku adalah seorang fotografer amatiran, meski demikian asap dapurnya bergantung penuh dari hasil fotonya. Hebat juga dengan bermodalkan camera 3 biji dia bisa menghasilkan gambar gambar yang indah2. cukup mengherankan karena dia belum terkenal tetapi kehidupannya cukup mewah, setidak tidaknya 1 BMW meski bukan seri terakhir berdampingan dengan kijang yang sering dipakai dia untuk keliling mencari bahan obyek fotonya.

Istrinya Laura sungguh cantik, sangat fotogenic, tetapi aku lebih melihatnya sebagai wanita sensual dan menggairahkan. Jujur saja aku sering main ke rumahnya dengan alasan ingin tahu lebih jauh dengan fotografi, tetapi sebenarnya aku suka melirik tubuh indah istrinya. nagapoker

Karena sudah cukup dekat akhirnya dia mengakui bahwa dia menyuplai foto foto yang berkategori soft X untuk konsumsi majalah luar negeri. Luar negeri sangat menyukai tubuh wanita asia karena berkulit lebih bersih dan terlihat sehat, warna coklatnya sangat erotik dimata para bule itu.

Suatu ketika aku diajaknya ke studio pribadinya untuk membantu mengambil gambar soft X ini dengan alasan aku bisa belajar teknik pencahayaannya. Rupanya model pria yang dia pakai adalah bule Australia. Dan model wanitanya adalah istrinya sendiri !!!
Aku heran banget, bagaimana mungkin dia nggak cemburu.
Teriak Adi kepada Laura yang dengan segera melepas pakaiannya di depanku. Terasa wajahku panas karena aku nggak terbiasa melihat wanita bugil terang terangan di depanku.
Posisi selanjutnya Laura ber doggy style, sementar batang raksasa si bule di arahkan ke miss V nya yang sungguh indah. Posisi posisi selanjut sungguh membuat aku mupeng… pusing.
Heran banget Adi sama sekali nggak cemburu.
F(bip)k…umm aku gak pernah nyentuh cewek Di..ah elu ngapain sih nawarin gue…dan lagi gue gak enak dong sama Laura…”
“Yeee masih perjaka neeh ceritanya “ Goda Laura, “tenang mas, nanti aku ajarin biar gak blingsatan itu si imut…eh salah ding, si imut ternyata besar juga ya.lebih besar dari punya mas Adi.”
“Action !!” Teriak Adi dari teras kamar. Entah mengapa Adi mengambil sudut nya jauh sekali. Mungkin dia ingin seluruh interior masuk ke dalam frame gambar, atau dia ingin fotonya berbingkai pintu kamar, entahlah…
Tenang mas…tempelin aja gak papa kok. Eh pelindung nya dilepas aja ya supaya kesannya natural. “ Bisik Laura bergetar.
“ahhhh mas Adi,,gue capek dong diulang ulang begini !! “ protes Laura.
Dengan merengut Laura mengambil posisi lagi masih dengan doggy style: “Eh mas Don, adegan ini coba lebih dihayati yuukk. Mas Don nurut aja ya sama Laura.”
“Ok Action !!” Teriak Adi.
Karena aku terlihat ragu, tangan Laura segera meraih batangku dan menekannya masuk. Laura langsung melenguh, maklum batangku termasuk besar. Dengan menggerakkan tubuhnya mau tidak mau, batangku keluar masuk ke miss Vnya berkali kali, membuatku terkaget kaget, badanku meremang panas dingin. Ternyata begini rasanya bercinta.
“Tenang mas Don, …mas Adi gak tahu kalo masuk beneran. Abis dia marah marah melulu… agak ditekan dong please…agak cepat ahhh ahhh nikmat mas..ayo sambil remas dadaku ahhh…” Laura mulai meracau.
Keluarin aja di dalem mas…gak papa…ahhh enak banget sehhh punya mas Don..ayo mas kurang nekan…Rintih Laura.
Karena sudah di beri ijin aku tidak ragu ragu menyemprotkan spermaku dalam dalam. Gila !! luar biasa sekali rasanya.
”Eh Don kenapa wajah loe pucat begitu…? Loe gak sampe ejakulasi kan ? Gue potong batang loe kalo sampe muncrat ke bini gue..”Kata Adi bercanda.
Hhhhh Adi…coba kalo kamu tahu…..

Aku sempat bingung melihatnya, dan Adi tersenyum melihat wajahku yang bertanya Tanya. :” hehehe jangan kaget Don, istriku Cuma bergaya di depan kamera saja, gak ada coitus dan lagi di foto nanti tidak menunjukkan alat vital sama sekali. Istriku pakai alat pelindung begitu juga si cowok. Yang penting disini adalah art-nya. Kamu harus bisa melihat dari sisi Art-nya….ok ?

“Mas memang gak pernah cemburu aku berakting seperti itu, kalo aku sendiri sih ok ok saja. Toh itu cuma untuk art. Dan lagi aku seneng seneng aja di peluk peluk sama cowok cakep kayak gitu…bener kan honey ? Kata Laura sambil mengedipkan mata kirinya ke Adi suaminya.

“Ok Laura come on, kamu harus segera bergaya seperti yang udah kita diskusikan tadi pagi.” nagapoker

Dengan tidak canggung, Laura menarik si bule, dan dengan tenang Laura memegang kemaluan si bule, sebenarnya lebih tepat meremas batangnya dan bergaya seakan akan siap meng oral nya. “ Action !!” beberapa kilatan lampu blitz menyadarkan aku untuk segera mengatur posisi.

“Ayolah …ini Art…kamu harus bedain Art dengan pornografi “ Adi berulang kali menjelaskan. Art apaan…menurutku ini pornografi juga.

Don, gue perlu model cowok asia, kayaknya kamu cocok deh, badanmu lumayan bagus, tampong loe juga gak mengecewakan. Loe mau kan ? Dan tampang asia lagi tren di Eropa. Gue lagi banyak orderan, Cuma sampe sekarang belum dapat model cowok yang cocok. Gak ada salahnya loe coba….

“Mas Don mikirnya ngeres sih..kan kita nggak ngapa ngapain…kita coba aja ya yuk..”Laura langsung narik tanganku.

Tapi kalo bisa jangan terlalu banyak crew, gue belum terbiasa berbugil ria didepan orang meski cowok.

“Nggak kok Cuma kita bertiga aja, lampu kan bisa kamu yang ngatur, gue mah cuma jepret jepret aja..”Kata Adi.

Gila eh…tempat tidurnya romantis banget, interiornya bener bener sangat mendukung adegan adegan yang bakal kami lakukan.

“Eh Laura…sorry…ummm jujur neh gue belum pernah deket cewek, selain itu gue cowok normal, coba lihat aja belum apa apa punya gue udah berontak neehh “ Bisikku.

Aku nyengir, merasa wajahku memanas.

Sesuai skenarion yang sudah kami diskusikan aku mulai mengambil posisi, Laura tidur di atas tempat tidur sementara aku memegang kedua pahanya, berpura pura bercinta dengan gaya konvensional. 2-3 adegan yang mengalir benar benar membuatku pusing, terlebih akting Laura sungguh natural. Terkadang dengan sengaja dia menyentuh atau meletakkan kepalanya di pahaku dan bibirnya Cuma berjarak 5 cm dari pangkal batangku. Terus terang aku setengah mati menahan agar tidak muncrat. Tapi tentu saja itu tidak bisa bertahan lama, aku pikir lebih baik aku sampaikan ke Laura daripada timbul kejadian yang memalukan, setidak tidaknya dia tidak perlu harus terkejut kalau itu terjadi.

“Laura…eh Laura…” Suaraku serak. “hmmm aku minta maaf sebelumnya seandainya aku nanti gak kuat ..sorry aku belum pernah seheboh ini.”

“Tenang mas…asal nanti kalo mau keluar cepet bilang ya..” Bisik Laura sambil sedikit menyantuh pangkal batangku.

“Coba kalian ber doggy style, Laura kamu lurus menghadap ke kamera” teriak Adi dari kejauhan.

Hmmm apakah Laura sedikit terangsang pikirku bertanya Tanya. Aku selipkan batangku di sela sela pahanya dengan posisi doggy style. Aaahh gila ternyata Laura malah menjepit batangku dengan pahanya. Kehangatan miss Vnya benar benar membuatku panas dingin.

“ Action…ahhh Laura acting wajahmu kamu kurang natural, ulangi…please. Don kamu gak bisa acting lebih bagus ? Ok action !!!

Ah kalian ini bagaimana sih, masa acting mudah begitu gak bisa… Come on Laura…serius..!!! professional dong !!! Adi ngomel ngomel.

Kami harus retake sampe 5 kali untuk adegan yang sama.

Tiba tiba Laura menarik batangku lebih dekat dan yang mengejutkan dia menekan pahaku dengan kakinya, tentu saja kepala batangku mendesak miss V Laura yang hangat.

“Masukkan saja mas…mas Adi gak ngeliat kok… masukkan mas cepetan…” Bisik Laura.

“Keluar masukkan agak cepat mas…ayo…gak papa kok…” Bisik Laura mendesak sambil sedikit merintih, giginya sedikit menggigit bibir bawahnya..

“Good !!! acting yang bagus ..!!! ini baru professional namanya !! teriak Adi dari jauh.

“Laura….ooooh…nikmat banget…aduh ..gimana neeeh kalo keluar…” Bisikku panik.

“Ahhh udah gak perjaka lagi neeh” Laura tersenyum. “ Sepertinya harus kita lanjutkan setelah ini..” bisik Laura.

“Mas Adiiii…break dulu ya …aku mau pipis !!!” Laura langsung lari ke belakang agar sperma yang didalam tidak meleleh keluar. Sementara aku hanya melongo terkaget kaget melihat gerak cepatnya. Buru buru aku menarik handuk di dekatku menutupi batangku yang basah. nagapoker

“Ok…kita break dulu, abis ini lanjut ya!!!” Kata Adi…

TAMAT

Selasa, 20 Juni 2023

dari sosial media hingga hotel

 

slot gacor, slot maxwin

Suatu hari, aku online di salah satu channel chatting dengan seorang mahasiswi. Sebut saja namanya Ica (19 tahun), bukan nama sebenarnya. Dia adalah anak seorang pejabat di salah satu instansi di Jawa dan sedang menjalani kuliah di salah satu universitas favorite di kota M. Perkenalan ini berawal dari seringnya aku online barsama Ica. nagapoker

Singkat cerita, suatu hari aku ada tugas dinas ke kota M dan iseng-iseng aku hubungi dia melalui nomor HP yang sudah dia berikan sebelumnya. Dan dengan senang hati dia mau ketemuan, asal dengan syarat dia bawa teman. Walhasil, aku ketemu dia di salah satu cafe di daerah kampus yang berada di pinggir kota.

“Hey.. Kamu Ica” sapaku.
“Hey, Dandy ya.. ” sambil menjawab Ica mengulurkan tangannya.
“Kenalin ini temanku Dony,” sambil mengenalkan temanku.
“Oh ya, kenalin juga ini temanku Rida,” kata Ica mengenalkan temannya.

Sepintas terlihat, Ica adalah sosok seorang gadis model. Karena bentuk tubuhnya sangat semampai dengan ciri 167/45. Sehingga tonjolan di dada maupun di pantatnya tidak begitu nampak sebagaimana gadis-gadis yang aku kenal. Lamunanku buyar saat Ica menawarkan menu yang mau dipesan.

“Dy, kamu mau makan apa?” tanya Ica.
“Mmm, anu.. Terserah deh” jawabku gugup.
“Kenapa say.. Kok nervous gitu?” tanyanya manja.

Wah dadaku berdetak keras saat dia panggil aku dengan kata “say.. ” tetapi aku cepat menguasai keadaan dan bersikap seperti nggak ada rasa GR dengan panggilan yang aku kira sangat romantis banget.

“Tidak kok, tidak apa-apa, aku ngikut aja,” jawabku datar.

Dari pertama kita ketemu di chatting, aku terbuka saja dengan status aku yang sudah married. Dan ternyata diluar dugaanku, Ica bisa menerima hal itu karena memang dia menyukai cowok yang lebih dewasa.

2 jam lamanya kami berempat, ngobrol apa aja yang bisa dibicarakan. Baik tentang kuliahnya, masalahnya Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 21 kurang 1/4. Akhirnya aku menawarkan diri untuk mengantar balik ke kost-kostan.

“Ica, sudah malem nih, ayo aku anter balik” ajakku.
“Oke dah Mas Dandy,” jawab Ica singkat sambil bangkit dari duduknya.

Setelah aku bayar di kasir, aku bergegas menuju mobil starletku yang butut kedinginan diluar cafe.

“Dan, minggu depan aku mau ke Surabaya,” kata Ica.
“Oya, dalam rangka apa?” tanyaku.
“Mau ketemu kamu, kamu ada waktu kan?” jawabnya tersenyum.

Deg! jantungku terasa berhenti ketika Ica bilang seperti itu, aku langsung berusaha menguasai situasi.

“Ooo.. Pasti bisalah, asal kamu kabarin sehari sebelum datang,” pintaku.
“Oke deh, ntar aku hubungi kamu Mas” kata Ica.
“Terus, kamu mau dateng sama Rida atau sendirian?” tanyaku.
“Sendirilah Mas, masa iya sama temanku.. Kan nggak romantis?” jelas Ica.

Tanpa terasa sampailah di depan tempat kost Ica.

“Selamat malam,” kataku. nagapoker
“Terima kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” Ica mengingatkan.

“Ok” jawabku singkat, dan setelah itu aku langsung tancap gas balik menuju ke Surabaya dengan perasaan yang masih bertanya-tanya dengan ucapan Ica yang sedikit romantis. Tetapi sebandel apapun aku, aku tetap memegang prinsip aku tentang virginitas seorang cewek. Buat aku jika seorang gadis itu masih virgin, aku tidak akan pernah mau Making Love karena sudah menjadi prinsip aku untuk tidak merusak masa depan seseorang.

6 hari sudah berselang setelah pertemuan pertama dengan Ica dan sesuai janji dia, Kamis siang Ica menelphone HP-ku. Ringtone dengan lagu dilema cellulerku berbunyi dan saat aku liat layarnya ternyata 081252xx (nomor Ica).

“Mas Dandy besok aku berangkat sepulang kuliah, bisa jemput nggak?” tanya Ica.
“Oke bisa, jam berapa?” balas aku bertanya.
“Mmungkin dari Surabaya jam 18.00″ jawab Ica.
“Lho emang kamu mau langsung balik?” selidik aku.
“Tidaklah Mas, aku kan ingin ditemanin Mas Dandy semalaman” jelasnya.

Alamak si Ica ini, bikin aku berpikir yang nggak-nggak.

“Oo gitu, oke sapa takut” tantang ku.
“Oke deh Mas, sampai besok” seiring kata itu HPnya langsung dimatikan.

Setelah telphone off, aku langsung hubungi salah satu hotel di Surabaya yang menjadi tempat favorite aku dan kebeetulan aku salah satu members di hotel tersebut. Sehingga setiap saat aku bisa booking room dengan posisi open.

Hari jum’at jam 18.00 tepat aku sudah nongkrong di jok mobilku. Diparkiran terminal Bungur Asih dan selang 5 menit cellulerku berbunyi, “Mas kamu dimana?” suara Ica.

“Aku sudah di parkiran terminal nih,” jelasku.
“Oke deh aku ke situ” jawab Ica.

Dengan perasaan deg-degan aku menunggu Ica nongol dari pintu keluar terminal, dan dari jauh aku lihat tubuh semampai yang agak kurusan berlenggak-lenggok seperti di catwalk. Setan bertanduk, meniup pikiranku sepanjang Ica menuju mobilku.

“Hey Mas Dandy, gimana khabarnya?” tanya Ica.
“Baik Ica” jawabku singkat.
“Sudah lama ya Mas Dandy tunggunya,” ia membuka percakapan.
“Belum kok Ica” jawabku singkat.

Tanpa panjang lebar, aku langsung menuju hotel yang sehari sebelumnya aku sudah booking. Dan parfum dengan aroma melati sangat megganggu birahi kelaki-lakianku. Setan bertanduk semakin aktif mengetuk pikiran kotorku untuk langsung bercinta dengannya.

Sesampai di hotel aku langsung minta kunci dan menuju kamar lantai 2 nomor 222.

“Lho Mas kenapa kok booking yang 2 bed?” tanya Ica.
“Lho memangnya kenapa?” aku berlagak bengong.
“Ica pengennya yang satu bed, supaya bisa berduaan,” jawab Ica polos.

Walaupun setan sudah pada meringis diatas kepalaku dan bilang, yes! tetapi aku berusaha cool di depan Ica dan sedikit berkata bijak bagaikan orang tua.

“Ica, kita tidak untuk macam-macamkan di kamar ini?” balasku bertanya.
“Ya sudah deh Mas, aku mau mandi dulu ya” jawab Ica kesal.

15 menit lamanya Ica mandi, akhirnya pintu kamar mandi terbuka dan begitu kagetnya aku, ketika Ica hanya mengenakan daster yang tipis tanpa menggunakan BH dan CD, sehingga nampak jelas sekali puting yang kecil menonjol di balik daster tipisnya. Tanpa melihat gelagat Ica yang semakin membuat detak jantungku semakin cepat, aku langsung ambil handuk dan mandi.

Malam semakin larut dan hampir 3 jam aku di dalam kamar berdua dengan Ica, detak jantungku semakin kencang tatkala Ica sesekali sengaja menyentuhkan tangannya di pundakku. Adik kecilku berontak dengan keras ingin keluar dari celanaku.

“Mas, malam ini kamu manis banget sih,” kata Ica memuji.
“Ah kamu bisa aja” jawabku agak gugup.

Karena pertanyaan itu disampaikan hanya dengan jarak 20 centi dari mukaku sehingga bau harum di wajahnya begitu menggelitik syaraf kelaki-lakianku.

“Mmm bagaimana.. ” belum selesai aku tanyakan sesuatu tiba-tiba tubuh kecil Ica sudah berada dipangkuanku. Sehingga memudahkan dia untuk mencium bibirku. Sedangkan posisiku sendiri sangat tidak menguntungkan untuk membalas ciuman Ica, karena posisi tanganku menopang tubuhku.

“Mmm.. Mas.. Aku suka kamu,” kata Ica sambil melanjutkan ciuman mautnya.

Aku tidak bisa menjawab sepatah kata apapun karena memang serang bibir tipis Ica menggelontor bibirku bertubi-tubi. Perlahan tapi pasti, aku mulai merubah posisiku untuk terlentang di ranjang sehingga tubuh mungil Ica dengan mudah naik diatas tubuhku.

Aku rasakan perutku mulai basah dengan cairan yang mulai menetes dari vagina Ica. Karena dari tadi dia sudah tidak memakai celana dalam sehingga saat duduk diperutku, aku merasakan betapa halus bulu-bulu di selangkangan gadis ini. Tanganku mulai membelai punggung dan tengkuk Ica, sehingga hal itu membuat birahi Ica mulai terkoyak.

Dari mulutku Ica mulai merambat kebawah, menjilati puntingku hingga membuat darah aku berdesir dengan kencang.

“Ica.. Geli sayang.. ” aku merintih.

Ica sepertinya semakin bernafsu mendengar rintihan aku, dan semakin berani saja gadis ini memainkan lidahnya disekitar perutku. Tubuhnya semakin kebawah dan sampailah wajah nya di atas selangkanganku, dengan satu gerakan saja, celana adidas yang aku kenakan langsung tertanggal.

“Mas.. Aku suka penis kamu.. Gila besar sekali” puji Ica dan setelah itu langsung saja mulutnya yang tipis mulai mendarat di batang kemaluanku.
“Oohh.. ” aku merintih dan mnggelinjang saat mulut Ica mulai melahap penisku yang sudah mulai mengencang. Sesekali tangan yang lentik mengocok batang kemaluanku.
“Aaow.. Sakit sayang” jeritku saat giginya mengenai kepala penisku.

Aku hanya menikmati jilatan, hisapan dan kuluman bibir Ica yang tipis sembari aku menengok kebawah melihat Ica yang lagi asyik mengoral penisku. Duh alamak, ini gadis kok jago banget oral sex nya. Awas ya aku balas nanti kalo gadis itu sudah puas menghisap penisku. Disaat aku membayangkan apa saja yang bakal aku lakukan dengan gadis kecil ini, tiba-tiba Ica bangkit dari selangkanganku dan berdiri.

“Mas. Ica sudah nggak tahan.. Aku masukin ya?” tanya Ica sambil melepas penisku dari mulutnya.
“Ica, Mas tidak mau, jika kamu masih virgin,” aku berusaha jelaskan masalah prinsipku tentang keperawanan seseorang.

“Mas, Ica ingin banget.. Ica sudah pernah lakukan kok sama pacarku” jelas Ica tidak mau kalah.
“Kamu serius..?’” tanyaku bingung.

“Percaya sama Ica Mas, aku sudah tidak virgin kok,” sambil berkata seperti itu, Ica langsung berdiri diatas tubuhku. Tangannya yang lentik memegang penisku yang berdiri kencang untuk diarahkan ke lubang vaginanya

Bless.., suara penisku mengoyak vagina Ica.

“Ughh, Mas..” kepala penisku langsung membuka lubang sempit di selangkangan Ica.
“Gila, enak sekali punya Mas.. aakkh” Ica menggerinjang sembari mulai berusaha memasukkan seluruh batang kemaluanku.

Aku merasakan lubang surgawi milik Ica sangat sempit sekali, sehingga aku merasakan sesuatu yang menjepit batang kemaluanku.

“Mas.. mentok nih, gila banget.. padahal belum masuk semua..” rintih Ica.
“Gila Mas punya kamu panjang.. Eenaak Mas” rintih Ica.

Beberapa kali Ica menggerakkan tubuhnya naik turun, tiba-tiba Ica mulai mempercepat pergerakkannya diatas tubuhku yang naik turun.

“Mass.. Icaa.. Mau.. Daapett.. Maass..” rintih Ica.

Karena memang penisku tidak bisa masuk seluruhnya (hanya menyisakan 2 cm saja), sambil bergerak naik turun tangan Ica berusaha menahan tubuhnya dia tas dadaku. nagapoker

“Mas.. Aaampunn.. Akuu nggak tahan lagi..” rintih Ica.
“Mas.. Dandy.. Ica kee.. luuaarr..” bersamaan dengan rintihan panjang Ica sesuatu aku rasakan menyiram batang kemaluanku.

Sssurr.., cairan yang terasa banyak membasahi selangkan aku.

Tubuh Ica langsung terkulai lemas dengan permainan tadi sehingga dia terlentang sambil menutup mata, merasakan sisa-sisa kenikmatan yang sudah diraihnya. Tanpa memberi nafas sedikitpun, aku mulai membungkuk di atas dada gadis yang masih belia ini. Dengan sentuhan yang penuh perasaan, lidahku mulai memainkan puntingnya yang masih mengencang besar. Aku berusaha membangkitkan gairah Ica yang sudah mulai terkulai lemas.

“Mas.. Kamu hebat.. Ughh,” pujian Ica tidak sampai selesai karena gigiku yang nakal mulai menggigit punting Ica dengan mesra. Aku membiarkan kedua tangannya menggapai kepalaku yang sedang asyik menikmati puntingnya yang kencang. Maklum, Ica tergolong cewek yang tidak mempunyai payudara sehingga puntingnya lebih dominan.

Semakin lama, mulutku yang liar mulai membalas perlakukan Ica saat mencumbui aku sebelumnya. Sesekali tubuhnya yang kurus menggelinjang hebat saat aku mainkan pusar perutnya dengan lidahku, hal ini membuat kedua pahanya terbuka lebar.

Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, wajahku langsung menangkap bongkahan daging dengan rambut yang begitu halus. Dengan satu kali gerakan, kedua tanganku sudah bisa mengunci kedua pahanya diatas pundakku.

“Mmas.. Gelii.. Ampun.. Ooohh,” Ica hanya bisa merintih saat klitorisnya aku mainkan dengan lidahku. Sesekali aku mencium bau wangi bekas cairan Ica yang sudah keluar saat permainan pertama.

Dan hal itu menambah birahiku untuk melumat habis seluruh cairan yang mulai meleleh kembali dari lubang kewanitaanya. Sesekali pinggul Ica yang mungil ikut terangkat keatas, mengikuti hisapan mulutku di selangkangannya. Beberapa saat kemudian..

“Mas.. Ammpun.. Aku mau keluar laagi.. Mmass” kedua tangan Ica membenamkan wajahku dalam-dalam diantara kedua pahanya. Bersamaan dengan itu pula cairan putih meleleh dengan deras dari ujung lubang kewanitaanya. Dengan sedikit liar, aku minum semua cairan yang keluar dan aku jilatin sampai bersih kembali tanpa ada cairan sedikitpun.

“Capek sayang.. ” tanyaku.
“Kamu benar-benar gila Mas.. Hebat banget kamu,” puji Ica.

Belum selesai dia memeujiku, aku langsung mengangkat tubuhnya yang langsing dan sedikit kurus. Sekali angkat tubuhnya langsung berhadapan dengan tubuhku, dengan cekatan penisku aku tancapkan ke lubang vagina Ica,

“Mmas.. Aduh.. Kamuu benar-benar nakal..,” kata Ica manja.

Kedua tangan Ica menggelayut dileherku sedangkan kedua kakinya mengunci pinggulku, sehingga hal ini memudahkan penisku menerobos masuk di lubang vaginanya.

“Slep.. Slep.. Slep.. ” terdengar penisku bergerak keluar masuk lubang Ica. Kedua tanganku menahan bongkahan pantat Ica yang tidak begitu besar, untuk memudahkan pergerakan keluar masuk penisku. Karena tubuh Ica yang ringan memudahkan aku untuk berhubungan sambil menggendong Ica.

Posisi ini aku pertahankan sampai, Ica orgasme yang ketiga kalinya.

“Mass.. Aku.. Keluar lagi.. ” sambil berkata demikian Ica berusaha mendekap tubuhku erat-erat sedangkan tubuhnya tidak bisa mendekat tubuhku karena memang terganjal penisku yang panjang.

Disaat tubuh Ica turun dari gendonganku, aku sedikit mendorong tubuhnya untuk menghadap ke dinding. Sambil aku bisikan kata yang mesra di telinganya

“Akan kuberikan semua kenikmatan malam ini” rayuku.
“Mass..” desah Ica.

Kaki Ica aku buka lebar, sehingga memudahkan aku untuk penetrasi melalui belakang.

Bless.., batang kemaluanku kembali menghunjam lubang Ica yang masih terengah-engah. Kedua tanganku memegang pinggul Ica dari balakang, sehingga memudahkan aku untuk bergerak maju mundur. Kedua tangan Ica menahan tubuhnya di dinding kamar.

“Mas.. Eennakk sekali.. ” rintih Ica.

“Kamu memang.. Jagonya Mas.. Uuuhh,” berkali-kali Ica merintah tetapi hal itu tidak menghentikan permainan aku yang semakin gila saja. Setelah puas dengan posisi seperti itu, dengan memeringkan tubuh Ica yang masih berdiri, aku angkat kakinya satu sehingga aku bisa memasukkan penisku dengan leluasa.

Crek.. Crek.. Crekk.., suara penisku yang sudah mulai dibasahi oleh cairan Ica yang begitu banyak meleleh, sampai menetes di pahaku.

“Mas.. Kamu.. Pandai sekali membuatku melayang.. Aaahh.. Uuuhh”
“Sayaang.. Aku.. Nggaa.. Tahann..” untuk yang kesekian kalinya lubang kewanitaan Ica mengucurkan cairan putih pekat dibatang kemaluanku.

Setelah aku puas, akhirnya aku membopong tubuh Ica dan meletakkan di pinggir ranjang. Kali ini aku melakuakn doggie style, aku semakin bergairah untuk bermain dengan beberapa variasi dalam bersetubuh.

“Hekk..” muka Ica dimasukan dalam-dalam diatas bantal ketika penisku menghujam kesekian kalinya.
“Oohh.. Ica.. Punya kamu asyik banget..” puji aku.

Sambil menggerakkan maju mundur tubuhku dibelakang tubuh Ica, aku melihat jelas kucuran keringat dari tubuh kami berdua. Sampai akhirnya Ica menjerit panjang dibarengi kedua tanganya meremas sprey hotel dengan kencang.

“Mass.. Aaammppunn..” gigi Ica menggigit bantal dengan kencang.
“Aku juga mau keluar sayang.. Ica..?” aku mendesah kenikmatan
“Ooo Ica.. Mau dikeluarin dimana.. aakhh,” aku bergerak semakin cepat memasukkan penisku.

“Di dalam aja sayang.. ” pinta Ica.
“Jangan aku nggak mau.. Cepet sayang aku sudah mau keluar nih..” desahku.
“Icaa.. Aaakhh” aku segera melepas penisku dari lubang vagina Ica dan dengan seketika membalikkan badannya hingga mulutnya pas didepan penisku.

Bagaikan di film-film BF yang pernah aku lihat, Ica langssung melumat habis penisku.

Crutt.. Crut.. Crut.., entah berapa kali semburan spermaku dalam mulut Ica, aku hanya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Semburan demi semburan, Ica seperti tidak mempedulikan lagi. Gadis itu tetap mengocok, mengulum dan menghisap dalam-dalam penisku. Terlihat jelas spermamu menetes kelaur dicelah bibirnya yang mungil dan belum sampai jatuh, lidahnya berusaha menjilat kembali.

“Mmm.. Aku suka sekali sperma kamu Mas..” kata Ica sambil menelan seluruh spermaku yang sudah keluar.

Sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih menempel di batang kemaluanku,

“Ma kasih Mas.. Kamu memberikan apa yang selama ini aku impikan” kata Ica.
“Selama ini pacarku tidak pernah memberikan ini semua, asal dia sudah keluar ya sudah tanpa harus mikirin aku” jelas Ica.

Malam itu kami tidur berpelukkan sampai pagi dengan keadaan telanjang bulat, aku sudah tidak ingat lagi berapa kali memberikan kepuasan terhadap Ica. Akan tetapi yang membuat diriku bangga adalah, aku bisa memberikan kepuasan kepada pasanganku. Karena buat aku sex bukan milik pria seorang tetapi milik kedua pasangan yang melakukkannya.

Paginya Ica membangunkan aku tepat pukul 06.00
“Mas.. anter aku ke terminal ya, aku harus balik nih,” pinta Ica.
“Oke, yuk kita segera bersiap-siap” ajakku.
“Mas, kamu janji ya berikan aku seperti ini setiap aku mau,” kata Ica.
“Iya sayang, selama kamu mau.. Aku akan berikan” jawabku penuh harap.

Sambil berkata demikian kita berdua menuju kamar mandi untuk mandi bersama. Dan di kamar mandi, untuk sekali lagi kita melakukan hubungan sex yang sangat fantastis di bawah guyuran shower. Dan entah berapa kali Ica mereguk kenikmatan saat itu. Yang pasti hari itu begitu hebat permainan yang aku lakukan denagn Ica.

Setelah siap, aku check out dan meluncur kearah terminal Bungurasih.

“Kamu hati-hati Ica” sambil aku kecup keningnya.
“Terima kasih Mas buat permainan semalam dan tadi pagi” kata Ica berterima kasih.
“Kamu memang luar biasa Mas” puji Ica.

Akhirnya tubuh Ica yang semampai bergegas meninggalkan mobilku untuk menuju ke antrean bus menuju kota K. Lambaian tangannya berkali-kjali melambai seiring dengan tubuhnya yang hilang ditelan keramaian terminal.

TAMAT